Sunday, July 10, 2016

The Surprising Final!

Portugal 1 – 0 Prancis
Eder 109’

Daftar pencetak gol:
6 – Antoine Griezmann (Prancis)
3 – Gareth Bale (Wales), Alvaro Morata (Spanyol), Olivier Giroud, Dimitri Payet (Prancis), Nani, Cristiano Ronaldo (Portugal)
2 – Romelu Lukaku, Radja Nainggolan (Belgia), Ivan Perisic (Kroasia), Balazs Dzsudzsak (Hungaria), Jakub Blaszczykowski (Polandia), Robbie Brady (Irlandia), Mario Gomez (Jerman), Graziano Pelle (Italia), Hal Robson-Kanu (Wales), Kolbeinn Sigthorsson, Birkir Bjarnason (Islandia)
1 – Paul Pogba (Prancis), Nicolai Stanciu, Bogdan Stancu (Rumania), Fabian Schar, Admir Mehmedi, Xherdan Shaqiri (Swiss), Aaron Ramsey, Neil Taylor, Ashley Williams, Sam Vokes (Wales), Ondrej Duda, Vladimir Weiss, Marek Hamsik (Slowakia), Eric Dier, James Vardy, Daniel Sturridge, Wayne Rooney (Inggris), Vasili Berezutski, Denis Glushakov (Russia), Luka Modric, Ivan Rakitic, Nikola Kalinic (Kroasia), Arkadiusz Milik, Robert Lewandowski (Polandia), Shkodran Mustafi, Bastian Schweinsteiger, Jerome Boateng, Julian Draxler, Mesut Ozil (Jerman), Gerrard Pique, Nolito (Spanyol), Wes Hoolahan (Irlandia), Emanuele Giaccherini, Eder, Giorgio Chiellini, Leonardo Bonucci (Italia), Adam Szalai, Zoltan Stieber, Zoltan Gera (Hungaria), Gylfi Sigurdsson, Jon Dadi Bodvarsson, Arnor Traustason, Ragnar Sigurdsson (Islandia), Gareth McAuley, Niall McGinn (Irlandia Utara), Milan Skoda, Tomas Necid (Rep. Ceko), Axel Witsel, Toby Alderweireld, Michy Batshuayi, Eden Hazard, Yannick Carrasco (Belgia), Armando Sadiku (Albania), Burak Yilmaz, Ozan Tufan (Turki), Alessandro Schopf (Austria), Ricardo Quaresma, Renato Sanches, Eder (Portugal)

Daftar negara pencetak gol:
13 – Prancis
10 – Wales
9 – Belgia, Jerman, Portugal
8 – Islandia
6 – Hungaria, Italia
5 – Kroasia, Spanyol
4 – Inggris, Polandia
3 – Slowakia, Swiss, Irlandia
2 – Rumania, Russia, Irlandia Utara, Turki, Rep. Ceko
1 – Albania, Swedia, Austria
0 – Ukraina

Jumlah kemasukan gol:
2 – Swiss, Polandia, Italia
3 – Albania, Swedia, Irlandia Utara, Jerman
4 – Rumania, Turki, Austria, Kroasia, Spanyol, Inggris
5 – Ukraina, Rep. Ceko, Portugal, Belgia, Prancis
6 – Russia, Irlandia, Slowakia, Wales
8 – Hungaria

9 – Islandia

Prancis vs Jerman

Prancis 2 - 0 Jerman
Antoine Griezmann

Portugal vs Wales

Portugal 2 - 0 Wales

Prancis vs Islandia

Prancis 5 – 2 Islandia

Italia vs Jerman

Italia 1 (5) – 1 (6) Jerman
Leonardo Bonucci (p) 78' – Mesut Ozil 65'

Italia: Buffon; Bonucci, Chiellini (Zaza), Barzagli, 
Jerman: Neuer; Boateng, Hummels, Howedes, Kroos; Khedira (Schweinsteiger), Hector, Kimmich, Ozil; Gomez (Draxler), Muller

Daftar pencetak gol:
3 – Gareth Bale (Wales), Alvaro Morata (Spanyol), Antoine Griezmann (Prancis)
2 – Dimitri Payet (Prancis), Romelu Lukaku, Radja Nainggolan (Belgia), Ivan Perisic (Kroasia), Nani, Cristiano Ronaldo (Portugal), Balazs Dzsudzsak (Hungaria), Jakub Blaszczykowski (Polandia), Robbie Brady (Irlandia), Mario Gomez (Jerman), Graziano Pelle (Italia), Hal Robson-Kanu (Wales)
1 – Olivier Giroud (Prancis), Nicolai Stanciu, Bogdan Stancu (Rumania), Fabian Schar, Admir Mehmedi, Xherdan Shaqiri (Swiss), Aaron Ramsey, Neil Taylor, Ashley Williams, Sam Vokes (Wales), Ondrej Duda, Vladimir Weiss, Marek Hamsik (Slowakia), Eric Dier, James Vardy, Daniel Sturridge, Wayne Rooney (Inggris), Vasili Berezutski, Denis Glushakov (Russia), Luka Modric, Ivan Rakitic, Nikola Kalinic (Kroasia), Arkadiusz Milik, Robert Lewandowski (Polandia), Shkodran Mustafi, Bastian Schweinsteiger, Jerome Boateng, Julian Draxler, Mesut Ozil (Jerman), Gerrard Pique, Nolito (Spanyol), Wes Hoolahan (Irlandia), Emanuele Giaccherini, Eder, Giorgio Chiellini, Leonardo Bonucci (Italia), Adam Szalai, Zoltan Stieber, Zoltan Gera (Hungaria), Birkir Bjarnason, Gylfi Sigurdsson, Jon Dadi Bodvarsson, Arnor Traustason, Kolbeinn Sigthorsson, Ragnar Sigurdsson (Islandia), Gareth McAuley, Niall McGinn (Irlandia Utara), Milan Skoda, Tomas Necid (Rep. Ceko), Axel Witsel, Toby Alderweireld, Michy Batshuayi, Eden Hazard, Yannick Carrasco (Belgia), Armando Sadiku (Albania), Burak Yilmaz, Ozan Tufan (Turki), Alessandro Schopf (Austria), Ricardo Quaresma, Renato Sanches (Portugal)

Daftar negara pencetak gol:
10 – Wales
9 – Belgia
7 - Jerman
6 – Hungaria, Prancis, Islandia, Portugal, Italia
5 – Kroasia, Spanyol
4 – Inggris, Polandia
3 – Slowakia, Swiss, Irlandia
2 – Rumania, Russia, Irlandia Utara, Turki, Rep. Ceko
1 – Albania, Swedia, Austria
0 – Ukraina

Jumlah kemasukan gol:
1 – Jerman
2 – Swiss, Prancis, Polandia, Italia
3 – Albania, Swedia, Irlandia Utara
4 – Rumania, Turki, Austria, Kroasia, Spanyol, Islandia, Inggris, Wales
5 – Ukraina, Rep. Ceko, Portugal, Belgia
6 – Russia, Irlandia, Slowakia
8 – Hungaria

Saturday, July 2, 2016

Perempat Final: Italia vs Jerman

Sabtu, 2 Juli, 2016

Perjalanan Italia di Piala Eropa 2016 memang tidak mudah. Mulai dari babak penyisihan grup, mereka harus berada dalam satu grup yang sama dengan tim-tim kuda hitam yang cukup kuat, Belgia, Swedia, dan Irlandia. Lolos dari babak penyisihan grup, Italia langsung berhadapan dengan salah satu tim unggulan, sang juara bertahan Spanyol. Setelah mengalahkan Spanyol, kini Italia harus kembali menghadapi tim kuat lainnya, yaitu Jerman. Namun sejauh ini Italia tampil cukup meyakinkan, mulai dari babak penyisihan sampai babak 16 besar saat mereka mengalahkan Spanyol 2 - 0.

Sementara itu, Jerman pun tidak kalah meyakinkan mulai dari lolos ke babak 16 besar sebagai juara Grup C, sampai menggulung Slowakia 3 - 0 di babak 16 besar. Mereka seolah tidak menghadapi kesulitan sepanjang perjalanan menuju ke perempat final.

Jerman dan Italia adalah dua tim yang sama-sama memiliki nama besar di kancah dunia. Keduanya sudah memenangkan 4 Piala Dunia. Prestasi Jerman dalam Piala Eropa lebih unggul dari Italia. Mereka sudah memenangkan turnamen ini tiga kali, yaitu tahun 1972, 1980, dan 1996, dan sudah pernah 6 kali masuk final. Sementara Italia baru satu kali mendapatkan Piala Eropa, yaitu tahun 1968, dan baru masuk final sebanyak 3 kali. Pencapaian itu hanya setengah dari pencapaian Jerman.

Dari segi rekor pertemuan kedua tim, dari 33 pertemuan, Italia memenangkan 15 pertandingan, 8 dimenangkan Jerman, dan sisanya imbang. Terakhir kali mereka bertemu, yaitu pada pertandingan persahabatan 3 bulan jelang Piala Eropa, Jerman membantai Italia 4 - 1. Namun, dalam dua pertemuan terakhir di turnamen besar, yaitu semifinal Piala Eropa 2012 dan semifinal Piala Dunia 2006, Italia menang atas Jerman.

Tapi sudahlah, sejarah pertemuan dan prestasi kedua tim tidak bisa dijadikan patokan. Kembali ke turnamen tahun ini, Italia, sejauh ini baru kebobolan satu gol, dan sudah mencetak 5 gol. Sementara Jerman sudah mencetak 6 gol, dan belum pernah kebobolan sekalipun. Dari segi pertahanan maupun penyerangan lebih unggul dari Italia.

Jadi, bagaimanakah pertandingan ini akan berlangsung? Dan bagaimanakah pertandingan ini akan berakhir?

Wales vs Belgia

Sabtu, 2 Juli, 2016

Wales 3 – 1 Belgium
Ashley Williams 30’, Hal Robson-Kanu 55’, Sam Vokes 85’ – Radja Nainggolan 2’

Wales: Hennesey; Ashley Williams, Davies, Chester, Gunter, Taylor; Ramsey (Collins, 90’), Allen, Ledley (King, 78’); Robson-Kanu (Vokes, 80’) Bale
Belgium: Courtois; Denayer, Alderweireld, Jordan Lukaku (Dries Mertens, 75’); Meunier, De Bruyne, Axel Witsel, Nainggolan; Romelu Lukaku (Batshuayi, 83’), Hazard, Carrasco (Fellaini, 45’)

D

Daftar pencetak gol:
3 – Gareth Bale (Wales), Alvaro Morata (Spanyol), Antoine Griezmann (Prancis)
2 – Dimitri Payet (Prancis), Romelu Lukaku, Radja Nainggolan (Belgia), Ivan Perisic (Kroasia), Nani, Cristiano Ronaldo (Portugal), Balazs Dzsudzsak (Hungaria), Jakub Blaszczykowski (Polandia), Robbie Brady (Irlandia), Mario Gomez (Jerman), Graziano Pelle (Italia), Hal Robson-Kanu (Wales)
1 – Olivier Giroud (Prancis), Nicolai Stanciu, Bogdan Stancu (Rumania), Fabian Schar, Admir Mehmedi, Xherdan Shaqiri (Swiss), Aaron Ramsey, Neil Taylor, Ashley Williams, Sam Vokes (Wales), Ondrej Duda, Vladimir Weiss, Marek Hamsik (Slowakia), Eric Dier, James Vardy, Daniel Sturridge, Wayne Rooney (Inggris), Vasili Berezutski, Denis Glushakov (Russia), Luka Modric, Ivan Rakitic, Nikola Kalinic (Kroasia), Arkadiusz Milik, Robert Lewandowski (Polandia), Shkodran Mustafi, Bastian Schweinsteiger, Jerome Boateng, Julian Draxler (Jerman), Gerrard Pique, Nolito (Spanyol), Wes Hoolahan (Irlandia), Emanuele Giaccherini, Eder, Giorgio Chiellini (Italia), Adam Szalai, Zoltan Stieber, Zoltan Gera (Hungaria), Birkir Bjarnason, Gylfi Sigurdsson, Jon Dadi Bodvarsson, Arnor Traustason, Kolbeinn Sigthorsson, Ragnar Sigurdsson (Islandia), Gareth McAuley, Niall McGinn (Irlandia Utara), Milan Skoda, Tomas Necid (Rep. Ceko), Axel Witsel, Toby Alderweireld, Michy Batshuayi, Eden Hazard, Yannick Carrasco (Belgia), Armando Sadiku (Albania), Burak Yilmaz, Ozan Tufan (Turki), Alessandro Schopf (Austria), Ricardo Quaresma, Renato Sanches (Portugal)

Daftar negara pencetak gol:
10 – Wales
9 – Belgia
6 – Hungaria, Prancis, Jerman, Islandia, Portugal
5 – Kroasia, Spanyol, Italia
4 – Inggris, Polandia
3 – Slowakia, Swiss, Irlandia
2 – Rumania, Russia, Irlandia Utara, Turki, Rep. Ceko
1 – Albania, Swedia, Austria
0 – Ukraina

Jumlah kemasukan gol:
0 – Jerman
1 – Italia
2 – Swiss, Prancis, Polandia
3 – Albania, Swedia, Irlandia Utara
4 – Rumania, Turki, Austria, Kroasia, Spanyol, Islandia, Inggris, Wales
5 – Ukraina, Rep. Ceko, Portugal, Belgia
6 – Russia, Irlandia, Slowakia

8 – Hungaria

Friday, July 1, 2016

Perempat Final: Wales vs Belgia

Jumat, 1 Juli, 2016

Wales akan berhadapan dengan Belgia di pertandingan ke dua babak perempat final. Wales yang lolos sebagai juara Grup B, di atas Inggris sebagai runners-up mereka, harus berterimakasih pada gol bunuh diri Gareth McAuley saat mereka menang tipis atas Irlandia Utara di babak 16 besar.

Sementara, Belgia, yang menjadi runners-up Grup E, di bawah juara grup, Italia, lolos ke perempat final setelah membantai juara Grup F, Hungaria, dengan 4 gol tanpa balas.

Thursday, June 30, 2016

Polandia vs Portugal

Jumat, 1 Juli, 2016

Polandia 1 (3) – 1 (5) Portugal
Robert Lewandowski 2’ – Renato Sanches 33’

Polandia: Fabiański; Pazdan, Glik, Jędrzejczyk, Piszczek; Mączyński (Jodłowiec, 98’), Krychowiak, Grosicki (Kapustka, 82’), Błaszczykowski; Milik, Lewandowski
Portugal: Rui Patricio; Fonte, Pepe, Eliseu, Cédric Soares; William Carvalho (Danilo, 96’), Renato Sanches, Adrien Silva (Moutinho, 73’), João Mario (Quaresma, 80’); Cristiano Ronaldo, Nani

Lagi-lagi Polandia harus melalui drama adu penalty. Lagi-lagi Portugal harus bermain lebih dari 90 menit.
Pertandingan pertama di babak perempat final ini berlangsung dengan begitu sengit.

Peluit baru ditiup, pertandingan baru dimulai, Polandia sudah unggul lebih dulu melalui gol Robert Lewandowski di menit ke-2. Polandia membangun serangan yang begitu cepat dan langsung membuahkan gol. Unggul lebih dulu di menit-menit awal, tentu harapan Polandia melambung. Namun, di menit ke-33, Portugal berhasil menyamakan kedudukan melalui gol Renato Sanches. Setelah itu tidak ada lagi gol yang terjadi sampai akhir babak pertama, akhir babak ke dua, bahkan sampai dua kali 15 menit babak perpanjangan waktu.

Pertandingan akhirnya harus dilanjutkan dengan adu penalty.
Portugal mendapat kesempatan menendang lebih dulu. Penendang pertama dari Portugal adalah Cristiano Ronaldo, yang sukses menyarangkan bola ke gawang.
Penendang pertama dari Polandia, Robert Lewandowski, juga sukses mengeksekusi gilirannya. Begitu juga dengan penendang ke dua dan ke tiga Portugal, Renato Sanches dan João Moutinho, dan penendang ke dua dan ke tiga Polandia, Milik dan Glik. Perbedaan mulai terlihat di penendang ke empat. Penendang ke empat bagi Portugal, Nani, sukses memasukkan bola, sementara Jakub Błaszczykowski, pencetak gol terbanyak bagi Polandia, justru gagal mengeksekusi tendangannya.
Maka, begitu tendangan dari penendang terakhir Portugal, Ricardo Quaresma masuk, otomatis menang lah Portugal.
Lagi-lagi Polandia harus menghadapi drama adu penalty. Namun sayangnya, kali ini mereka harus tersingkir secara terhormat.
Sementara Portugal, untuk kesekian kalinya sepanjang turnamen ini, kembali lolos dari lubang jarum.

Daftar pencetak gol:
3 – Gareth Bale (Wales), Alvaro Morata (Spanyol), Antoine Griezmann (Prancis)
2 – Dimitri Payet (Prancis), Romelu Lukaku (Belgia), Ivan Perisic (Kroasia), Nani, Cristiano Ronaldo (Portugal), Balazs Dzsudzsak (Hungaria), Jakub Blaszczykowski (Polandia), Robbie Brady (Irlandia), Mario Gomez (Jerman), Graziano Pelle (Italia)
1 – Olivier Giroud (Prancis), Nicolai Stanciu, Bogdan Stancu (Rumania), Fabian Schar, Admir Mehmedi, Xherdan Shaqiri (Swiss), Hal Robson-Kanu, Aaron Ramsey, Neil Taylor (Wales), Ondrej Duda, Vladimir Weiss, Marek Hamsik (Slowakia), Eric Dier, James Vardy, Daniel Sturridge, Wayne Rooney (Inggris), Vasili Berezutski, Denis Glushakov (Russia), Luka Modric, Ivan Rakitic, Nikola Kalinic (Kroasia), Arkadiusz Milik, Robert Lewandowski (Polandia), Shkodran Mustafi, Bastian Schweinsteiger, Jerome Boateng, Julian Draxler (Jerman), Gerrard Pique, Nolito (Spanyol), Wes Hoolahan (Irlandia), Emanuele Giaccherini, Eder, Giorgio Chiellini (Italia), Adam Szalai, Zoltan Stieber, Zoltan Gera (Hungaria), Birkir Bjarnason, Gylfi Sigurdsson, Jon Dadi Bodvarsson, Arnor Traustason, Kolbeinn Sigthorsson, Ragnar Sigurdsson (Islandia), Gareth McAuley, Niall McGinn (Irlandia Utara), Milan Skoda, Tomas Necid (Rep. Ceko), Axel Witsel, Radja Nainggolan, Toby Alderweireld, Michy Batshuayi, Eden Hazard, Yannick Carrasco (Belgia), Armando Sadiku (Albania), Burak Yilmaz, Ozan Tufan (Turki), Alessandro Schopf (Austria), Ricardo Quaresma, Renato Sanches (Portugal)

Daftar negara pencetak gol:
8 – Belgia
7 – Wales
6 – Hungaria, Prancis, Jerman, Islandia, Portugal
5 – Kroasia, Spanyol, Italia
4 – Inggris, Polandia
3 – Slowakia, Swiss, Irlandia
2 – Rumania, Russia, Irlandia Utara, Turki, Rep. Ceko
1 – Albania, Swedia, Austria
0 – Ukraina

Jumlah kemasukan gol:
0 – Jerman
1 – Italia
2 – Belgia, Swiss, Prancis, Polandia
3 – Albania, Wales, Swedia, Irlandia Utara
4 – Rumania, Turki, Austria, Kroasia, Spanyol, Islandia, Inggris
5 – Ukraina, Rep. Ceko, Portugal
6 – Russia, Irlandia, Slowakia

8 – Hungaria

Perempat Final: Polandia vs Portugal

Kamis, 30 Juni, 2016

Pertandingan antara Polandia melawan Portugal disebut-sebut sebagai pertarungan antara dua bintang, Robert Lewandowski dan Cristiano Ronaldo.



Polandia tampil meyakinkan di babak penyisihan grup. Mereka mengalahkan Ukraina dan Irlandia Utara, dan hanya bermain imbang saat menghadapi Jerman. Mereka lolos sebagai runners-up hanya karena perbedaan jumlah dan selisih gol dari Jerman.

Portugal lolos dengan terseok-seok dari babak penyisihan grup. Setelah hanya mampu bermain imbang dalam ketiga pertandingan babak penyisihan grup, mereka harus puas hanya lolos sebagai posisi tiga. Sampai babak 16 besar, mereka belum pernah menang dalam waktu normal, 90 menit. Keunggulan tipis 1 - 0 pada saat menghadapi Kroasia di babak 16 besar, didapat pada menit ke-117, hanya tiga menit sebelum akhir babak ke dua perpanjangan waktu.

Namun Polandia pun menang atas Swiss di 16 besar melalui drama adu penalty.

Pertahanan Polandia terbukti sangat rapat. Dalam empat pertandingan, gawang mereka baru kebobolan satu gol, yaitu gol Xherdan Shaqiri yang terjadi di babak 16 besar. Sejauh ini, hanya ada tiga tim yang baru kebobolan kurang dari dua gol, yaitu Jerman yang masih clean sheet, dan Italia yang sama-sama baru kemasukkan satu gol. Namun, dari segi penyerangan, Polandia juga merupakan tim yang cukup hemat dalam mencetak gol. Dalam empat pertandingan, mereka baru mencetak 3 gol.

Sementara Portugal, secara pertahanan, gawang mereka memang sudah kebobolan 4 gol. Tapi mereka sudah mencetak 5 gol dalam empat pertandingan. Tiga di antaranya terjadi dalam satu pertandingan, yaitu pertandingan akhir di babak 16 besar, melawan Hungaria. Walaupun belum pernah memenangkan pertandingan dalam 90 menit, namun penampilan tim asuhan Fernando Santos itu semakin membaik dari pertandingan ke pertandingan.

Pertandingan ini akan berlangsung cukup alot. Semoga akan menjadi permainan yang enak ditonton.


Monday, June 27, 2016

Hasil Pertandingan Terakhir 16 Besar: Inggris vs Islandia

Selasa, 28 Juni, 2016

Inggris 1 – 2 Islandia
Wayne Rooney (p) 4’ – Ragnar Sigurdsson 6, Kolbeinn Sigthorsson 18

England: Hart; Walker, Smalling, Cahill, Rose; Dier (Wilshere, 45’), Rooney (Rashford, 86’), Alli; Sturridge, Kane, Sterling (Vardy, 60’)
Iceland: Halldórsson; Sævarsson, Árnason, Ragnar Sigurdsson, Skúlason; Gudmundsson, Gunnarsson, Gylfi Sigurdsson, Birkir Bjarnason; Bödvarsson (Traustason, 89’), Sigthórsson (Elmar Bjarnason, 77’)

Hasil akhir pertandingan Inggris melawan Irlandia sudah ditentukan dalam 20 menit pertama pertandingan. Pertandingan baru berjalan 4 menit, Inggris sudah mendapatkan hadiah penalty. Wayne Rooney sukses mengeksekusi penalty, dan membuat Inggris unggul  1 – 0. Inggris belum selesai merayakan keunggulan mereka, tiba-tiba gol Ragnar Sigurdsson menyamakan kedudukan di menit ke-6! Dan di menit ke-18, akhirnya Islandia malah berbalik unggul 2 – 1 melalui gol Kolbeinn Sigthorsson.
Setelah gol ke dua Islandia, masih begitu banyak peluang tercipta bagi kedua tim, terutama Islandia. Namun kedudukan tidak berubah sampai peluit panjang berbunyi.

Setelah menyingkirkan diri dari Uni Eropa, kini timnas Inggris pun harus tersingkir dari Piala Eropa. Sementara Islandia akan berhadapan dengan Prancis di perempat final. Lucunya, Islandia dan Prancis mengalami cerita yang sama di babak 16 besar: tertinggal lebih dulu di 5 menit pertama, karena sebuah penalty, namun akhirnya memenangkan pertandingan dengan skor 2 – 1.


Dari 6 tim juara grup, 6 tim runners-up grup, dan 4 tim posisi tiga terbaik dari seluruh grup, kini tinggal tersisa 8 tim di babak perempat final.

Portugal menjadi satu-satunya tim posisi tiga yang masih tersisa di babak perempat final. Dua tim posisi tiga lainnya, Albania dan Turki, sudah tersingkir lebih dulu karena tidak termasuk empat terbaik. Tiga tim lainnya, Irlandia Utara, Irlandia, dan Slowakia, sudah kalah dari Wales, Prancis, dan Jerman di babak 16 besar.

Tim runners-up grup yang tersisa di babak perempat final adalah Polandia, Belgia, dan Islandia. Selebihnya, 4/8 alias setengah dari tim yang lolos ke perempat final, adalah tim juara grup, yaitu Italia, Jerman, Prancis, dan Wales.

Grup A dan B masih menyisakan satu tim, yaitu juara grup masing-masing, Prancis dan Wales. Sisanya sudah tersingkir baik di babak penyisihan grup, maupun 16 besar.

Grup C dan E sama-sama masih memiliki juara grup dan runners-up mereka dalam perempat final, yaitu Jerman dan Polandia dari Grup C, dan Italia dan Belgia dari Grup E. Sementara Grup F, yang sama-sama masih menyisakan dua tim, runners-up dan posisi tiga mereka, Islandia dan Portugal, justru sudah kehilangan juara grup mereka, Hungaria, di tangan Belgia.

Yang paling malang adalah jebolan-jebolan Grup C. Tim posisi tiga mereka, Turki, sudah tidak lolos dari awal, karena tidak masuk empat terbaik. Tim juara mereka, Kroasia, kalah tipis 1 - 0 dari Portugal, sementara runners-up mereka, Spanyol, belom-belom sudah harus disingkirkan Italia.

Statistik tim yang lolos ke perempat final:
Juara grup: 4 (Italia, Prancis, Jerman, Wales)
Runners-up: 3 (Belgia, Islandia, Polandia)
Posisi tiga: 1 (Portugal)

Grup A: 1 (Prancis)
Grup B: 1 (Wales)
Grup C: 2 (Jerman, Polandia)
Grup D: 0
Grup E: 2 (Italia, Belgia)
Grup F: 2 (Islandia, Portugal)

Daftar pencetak gol:
3 – Gareth Bale (Wales), Alvaro Morata (Spanyol), Antoine Griezmann (Prancis)
2 – Dimitri Payet (Prancis), Romelu Lukaku (Belgia), Ivan Perisic (Kroasia), Nani, Cristiano Ronaldo (Portugal), Balazs Dzsudzsak (Hungaria), Jakub Blaszczykowski (Polandia), Robbie Brady (Irlandia), Mario Gomez (Jerman), Graziano Pelle (Italia)
1 – Olivier Giroud (Prancis), Nicolai Stanciu, Bogdan Stancu (Rumania), Fabian Schar, Admir Mehmedi, Xherdan Shaqiri (Swiss), Hal Robson-Kanu, Aaron Ramsey, Neil Taylor (Wales), Ondrej Duda, Vladimir Weiss, Marek Hamsik (Slowakia), Eric Dier, James Vardy, Daniel Sturridge, Wayne Rooney (Inggris), Vasili Berezutski, Denis Glushakov (Russia), Luka Modric, Ivan Rakitic, Nikola Kalinic (Kroasia), Arkadiusz Milik (Polandia), Shkodran Mustafi, Bastian Schweinsteiger, Jerome Boateng, Julian Draxler (Jerman), Gerrard Pique, Nolito (Spanyol), Wes Hoolahan (Irlandia), Emanuele Giaccherini, Eder, Giorgio Chiellini (Italia), Adam Szalai, Zoltan Stieber, Zoltan Gera (Hungaria), Birkir Bjarnason, Gylfi Sigurdsson, Jon Dadi Bodvarsson, Arnor Traustason, Kolbeinn Sigthorsson, Ragnar Sigurdsson (Islandia), Gareth McAuley, Niall McGinn (Irlandia Utara), Milan Skoda, Tomas Necid (Rep. Ceko), Axel Witsel, Radja Nainggolan, Toby Alderweireld, Michy Batshuayi, Eden Hazard, Yannick Carrasco (Belgia), Armando Sadiku (Albania), Burak Yilmaz, Ozan Tufan (Turki), Alessandro Schopf (Austria), Ricardo Quaresma (Portugal)

Daftar negara pencetak gol:
8 – Belgia
7 – Wales
6 – Hungaria, Prancis, Jerman, Islandia
5 – Kroasia, Spanyol, Portugal, Italia
4 – Inggris
3 – Slowakia, Polandia, Swiss, Irlandia
2 – Rumania, Russia, Irlandia Utara, Turki, Rep. Ceko
1 – Albania, Swedia, Austria
0 – Ukraina

Jumlah kemasukan gol:
0 – Jerman
1 – Italia, Polandia
2 – Belgia, Swiss, Prancis
3 – Albania, Wales, Swedia, Irlandia Utara
4 – Rumania, Turki, Portugal, Austria, Kroasia, Spanyol, Islandia, Inggris
5 – Ukraina, Rep. Ceko
6 – Russia, Irlandia, Slowakia
8 – Hungaria

Pertandingan Babak 16 Besar: Italia vs Spanyol

Senin, 27 Juni, 2016

Italia 2 – 0 Spanyol
Giorgio Chiellini 33’, Graziano Pelle 91’

Italia: Buffon; Bonucci, Chiellini, Barzagli; De Sciglio, Giaccherini, Parolo, De Rossi (Thiago Motta, 53’), Florenzi (Darmian, 84’); Éder (Insigne, 82’), Pellè

Spanyol: De Gea; Ramos, Piqué, Jordi Alba, Juanfran; Busquets, Iniesta, Fàbregas, David Silva; Morata (Vasquez, 70’), Nolito (Aduriz 45’, Pedro 81’)

Di post kali ini gue bakal nulis agak beda dari sebelumnya. Karena gue cinta mati sama Italia, dan gue seneng banget Italia ternyata bisa menang 2 - 0 dari Spanyol!!

Sebelum pertandingan ini udah nyiap-nyiapin mental aja, kalo sampe kalah. Sepanjang pertandingan juga tegang banget. Sampe sekarang aja, nulis, masih sambil gemeteran. Menegangkan banget pertandingannya!

Pertandingan dimulai di tengah cuaca yang kurang bersahabat. Alias hujan. Tapi Italia tetap bisa bermain dengan rapi dan menguasai pertandingan. Di babak pertama Italia hampir selalu menguasai bola, dan akhirnya Giorgio Chiellini mencetak gol di menit ke-33.

Jangan tanya. Gue teriak-teriaknya udah kaya nonton langsung di stadion. Nggak cuma pas gol, tapi juga tiap hampir terjadi gol!

Di babak ke dua, Spanyol terlihat mulai lebih punya kesempatan untuk menguasai bola. Beberapa kali terjadi peluang yang sangat membahayakan gawang Italia. Tapi, di akhir babak ke dua, justru Italia kembali mencetak gol melalui Graziano Pelle!! Wooooohooo!!!

Oke, Italia lolos ke perempat final. Gue seneng banget. Tapi ujian belum berakhir. Di perempat final nanti Italia akan berhadapan dengan.... Jerman! Another horor! Iya, gue tau sejarah mereka. Tetep aja ngeri.

Btw, sedih juga sih Spanyol harus tersingkir..hiks, hiks... agak nggak rela... Tapi bukan nggak rela Italia menang. Nggak rela kenapa mereka harus ketemu secepet ini aja. Yang penting Italia lolos deh. Forza Italia!!

Daftar pencetak gol:
3 – Gareth Bale (Wales), Alvaro Morata (Spanyol), Antoine Griezmann (Prancis)
2 – Dimitri Payet (Prancis), Romelu Lukaku (Belgia), Ivan Perisic (Kroasia), Nani, Cristiano Ronaldo (Portugal), Balazs Dzsudzsak (Hungaria), Jakub Blaszczykowski (Polandia), Robbie Brady (Irlandia), Mario Gomez (Jerman), Graziano Pelle (Italia)
1 – Olivier Giroud (Prancis), Nicolai Stanciu, Bogdan Stancu (Rumania), Fabian Schar, Admir Mehmedi, Xherdan Shaqiri (Swiss), Hal Robson-Kanu, Aaron Ramsey, Neil Taylor (Wales), Ondrej Duda, Vladimir Weiss, Marek Hamsik (Slowakia), Eric Dier, James Vardy, Daniel Sturridge (Inggris), Vasili Berezutski, Denis Glushakov (Russia), Luka Modric, Ivan Rakitic, Nikola Kalinic (Kroasia), Arkadiusz Milik (Polandia), Shkodran Mustafi, Bastian Schweinsteiger, Jerome Boateng, Julian Draxler (Jerman), Gerrard Pique, Nolito (Spanyol), Wes Hoolahan (Irlandia), Emanuele Giaccherini, Eder, Giorgio Chiellini (Italia), Adam Szalai, Zoltan Stieber, Zoltan Gera (Hungaria), Birkir Bjarnason, Gylfi Sigurdsson, Jon Dadi Bodvarsson, Arnor Traustason (Islandia), Gareth McAuley, Niall McGinn (Irlandia Utara), Milan Skoda, Tomas Necid (Rep. Ceko), Axel Witsel, Radja Nainggolan, Toby Alderweireld, Michy Batshuayi, Eden Hazard, Yannick Carrasco (Belgia), Armando Sadiku (Albania), Burak Yilmaz, Ozan Tufan (Turki), Alessandro Schopf (Austria), Ricardo Quaresma (Portugal)

Daftar negara pencetak gol:
8 – Belgia
7 – Wales
6 – Hungaria, Prancis, Jerman
5 – Kroasia, Spanyol, Portugal, Italia
4 – Islandia
3 – Inggris, Slowakia, Polandia, Swiss, Irlandia
2 – Rumania, Russia, Irlandia Utara, Turki, Rep. Ceko
1 – Albania, Swedia, Austria
0 – Ukraina

Jumlah kemasukan gol:
0 – Jerman
1 – Italia, Polandia
2 – Inggris, Belgia, Swiss, Prancis
3 – Albania, Wales, Islandia, Swedia, Irlandia Utara
4 – Rumania, Turki, Portugal, Austria, Kroasia, Spanyol
5 – Ukraina, Rep. Ceko
6 – Russia, Irlandia, Slowakia
8 – Hungaria

Babak 16 Besar: Inggris vs Islandia

Senin, 27 Juni, 2016

INGGRIS vs ISLANDIA

Pertandingan antara dua runners-up, Inggris dan Irlandia, akan menjadi pertandingan penutup babak 16 besar.

Inggris hampir saja lolos sebagai juara Grup B. Setelah main imbang 1 - 1 lawan Russia dan menang 2 - 1 lawan Wales, sebenarnya mereka sempat menjadi juara grup sementara, dengan perolehan 4 poin. Sementara Wales, yang menang lawan Slowakia di pertandingan pertama namun kalah oleh Inggris di pertandingan ke dua, menempati posisi runners-up dengan perolehan 3 poin.

Namun, di pertandingan penentu babak penyisihan grup, Wales justru menang atas Russia, sementara Inggris ditahan imbang Slowakia. Akhirnya Wales lah yang lolos sebagai juara grup dengan 6 poin, dan Inggris harus puas berada di posisi runners-up dengan 5 poin.

Sementara Islandia, tim yang tidak terlalu diunggulkan, lolos dari babak penyisihan Grup F sebagai runners-up, setelah sukses memenangkan laga terakhirnya melawan Austria. Sebelumnya, Islandia mengumpulkan poin yang sama dengan Portugal yaitu 2 poin, setelah bermain imbang dalam dua pertandingan berturut-turut, termasuk pertandingan saat keduanya bermain imbang.

Bagi tim yang tidak diunggulkan, hasil imbang saat berhadapan dengan Portugal sudah dianggap prestasi Islandia, bagi penonton dan penggemar bola.

Sebagai tim yang tidak terlalu diunggulkan, Islandia akan bermain tanpa beban. Sementara Inggris tidak boleh meremehkan Islandia begitu saja. Bagaimanapun, Islandia adalah tim kuda hitam yang sudah berhasil menahan imbang Portugal.

Pemain bertahan lapis dua Islandia, Hordur Magnusson

INGGRIS:
Pelatih: Roy Hodgson

Penjaga gawang:
Joe Hart (1), 29 tahun, klub: Manchester City
Fraser Forster (13), 28 tahun, klub: Southampton
Tom Heaton (23), 30 tahun, klub: Burnley

Belakang:
Kyle Walker (2), 26 tahun, klub: Tottenham
Danny Rose (3), 25 tahun, klub: Tottenham
Gary Cahill (5), 30 tahun, klub: Chelsea
Chris Smalling (6), 26 tahun, klub: Manchester United
Nathaniel Clyne (12), 25 tahun, klub: Liverpool
John Stones (16), 22 tahun, klub: Everton
Ryan Bertrand (21), 26 tahun, klub: Southampton

Tengah:
James Milner (4), 30 tahun, klub: Liverpool
Raheem Sterling (7), 21 tahun, klub: Manchester City
Adam Lallana (8), 28 tahun, klub: Liverpool
Jordan Henderson (14), 26 tahun, klub: Liverpool
Eric Dier (17), 22 tahun, klub: Tottenham
Jack Wilshere (18), 24 tahun, klub: Arsenal
Ross Barkley (19), 22 tahun, klub: Everton
Dele Alli (20), 20 tahun, klub: Tottenham

Depan:
Harry Kane (9), 22 tahun, klub: Tottenham
Wayne Rooney (10), 30 tahun, klub: Manchester United
Jamie Vardy (11), 29 tahun, klub: Leicester
Daniel Sturridge (15), 26 tahun, klub: Liverpool
Marcus Rashford (22), 18 tahun, klub: Manchester United

:
ISLANDIA:
Pelatih: Lars Lagerbäck dan Heimir Hallgrímsson

Penjaga gawang:
Hannes Halldórsson (1), 32 tahun, klub: Bodø/Glimt
Ögmundur Kristinsson (12), 27 tahun, klub: Hammarby
Ingvar Jónsson (13), 26 tahun, klub: Sandefjord

Belakang:
Birkir Sævarsson (2), 31 tahun, klub: Hammarby
Haukur Heidar Hauksson (3), 24 tahun, klub: AIK
Hjörtur Hermannsson (4), 21 tahun, klub: Göteborg
Sverrir Ingason (5), 22 tahun, klub: Lokeren
Ragnar Sigurdsson (6), 30 tahun, klub: Krasnodar
Elmar Bjarnason (18), 29 tahun, klub: AGF
Hordur Magnússon (19), 23 tahun, klub: Cesena
Arnor Ingvi Traustason (21), 23 tahun, klub: Norrköping
Ari Skúlason (23), 29 tahun, klub: OB

Tengah:
Birkir Bjarnason (8), 28 tahun, klub: Basel
Gylfi Sigurdsson (10), 26 tahun, klub: Swansea
Kári Árnason (14), 33 tahun, klub: Malmö
Rúnar Már Sigurjónsson (16), 26 tahun, klub: Sundsvall
Aron Gunnarsson (17), 27 tahun, klub: Cardiff
Emil Hallfredsson (20), 31 tahun, klub: Udinese

Depan:
Johann Gudmundsson (7), 25 tahun, klub: Charlton
Kolbeinn Sigthórsson (9), 26 tahun, klub: Nantes
Alfred Finnbogason (11), 27 tahun, klub: Augsburg
Jón Dadi Bödvarsson (15), 24 tahun, klub: Kaiserslautern
Eidur Gudjohnsen (22), 37 tahun, klub: Molde

Babak 16 Besar: Italia vs Spanyol

Senin, 27 Juni, 2016

ITALIA vs SPANYOL

Sangat disayangkan, dua tim unggulan, Italia dan Spanyol, harus bertemu terlalu cepat, yaitu di babak 16 besar. Seandainya saja Spanyol berhasil lolos sebagai juara Grup D, final Italia - Spanyol bisa saja terulang.

Spanyol lolos ke babak 16 besar sebagai runners-up, setelah kalah dari Kroasia dalam pertandingan penentu. Di pertandingan pertama, mereka menang tipis atas Rep. Ceko dengan skor tipis 1 - 0. Namun di pertandingan ke dua, mereka sukses menghajar Turki tiga gol tanpa balas. Sementara, Kroasia yang juga menang tipis 1 - 0 di pertandingan pertama mereka melawan Turki, justru ditahan imbang 2 - 2 oleh Rep Ceko di pertandingan ke dua. Hasil itu membuat Spanyol sempat menjadi juara grup sementara. Namun, di pertandingan terakhir, secara mengejutkan, Spanyol dikalahkan oleh Kroasia dengan skor 1 - 2, sehingga akhirnya Kroasia lah yang lolos sebagai juara grup dengan perolehan nilai 7 poin, sementara Spanyol harus puas menjadi runners-up grup dengan perolehan 6 poin.

Sama halnya dengan Spanyol, Italia juga kalah pada pertandingan terakhir. Bedanya, pertandingan itu bukan pertandingan penentu bagi mereka. Italia sudah lebih dulu mengamankan posisi mereka sebagai juara grup, sejak pertandingan ke dua. Karena itu, di pertandingan terakhir, Italia punya kesempatan untuk mengistirahatkan para pemain utamanya, sekaligus menguji para pemain lapis dua mereka. Ini menjadi keunggulan mereka dibandingkan Spanyol, dari segi stamina.

Dalam lima kali pertandingan dalam lima tahun terakhir, Italia belum pernah sekalipun mengalahkan Spanyol. Tahun ini kedua tim sempat bertemu di pertandingan persahabatan yang berakhir imbang 1 - 1. Dua tahun lalu, mereka juga bertemu di pertandingan persahabatan yang dimenangkan Spanyol 1 - 0. Tahun 2013, mereka bermain imbang tanpa gol saat bertemu di Piala Konfederasi.

Namun yang paling penting adalah Piala Eropa tahun 2012. Dalam turnamen 4 tahun yang lalu, Spanyol dan Italia berada dalam satu grup, yang uniknya, bersama dua tim yang sama-sama mengalahkan mereka di tahun ini, yaitu Irlandia dan Spanyol. Saat itu mereka bermain imbang di babak penyisihan grup, dan sama-sama lolos ke babak perempat final (sistemnya berbeda dengan tahun ini). Spanyol lolos sebagai juara grup, Italia sebagai runners-up. Setelah melalui babak-babak perempat final dan semi final, akhirnya mereka kembali bertemu di final. Apa yang terjadi di final? Spanyol membantai Italia 4 - 0!

Terakhir kalinya Italia menang melawan Spanyol adalah di sebuah pertandingan persahabatan di tahun 2011. Italia menang tipis 2 - 1. Terakhir kalinya Italia mengalahkan Spanyol di turnamen besar adalah pada perempat final Piala Dunia tahun 1994.

Rekor yang buruk bagi Italia, dan sangat bagus bagi Spanyol. Akankah Italia memperbaiki rekor pertemuan mereka dengan Spanyol? Apakah Italia masih trauma dengan kekalahan telak empat tahun lalu?

Squad kedua tim:

ITALIA:
Pelatih: Antonio Conte

Penjaga gawang:
Gianluigi Buffon (1), 38 tahun, klub: Juventus
Salvatore Sirigu (12), 29 tahun, klub: PSG
Federico Marchetti (13), 33 tahun, klub: Lazio

Belakang:
Mattia De Sciglio (2), 23 tahun, klub: AC Milan
Giorgio Chiellini (3), 31 tahun, klub: Juventus
Matteo Darmian (4), 26 tahun, klub: Manchester United
Angelo Ogbonna (5), 28 tahun, klub: West Ham
Andrea Barzagli (15), 35 tahun, klub: Juventus
Leonardo Bonucci (19), 29 tahun, klub: Juventus

Tengah:
Antonio Candreva (6), 29 tahun, klub: Lazio
Alessandro Florenzi (8), 25 tahun, klub: Roma
Thiago Motta (10), 33 tahun, klub: PSG
Stefano Sturaro (14), 23 tahun, klub: Juventus
Daniele De Rossi (16), 32 tahun, klub: Roma
Marco Parolo (18), 31 tahun, klub: Lazio
Federico Bernardeschi (21), 22 tahun, klub: Fiorentina
Emanuele Giaccherini (23), 31 tahun, klub: Bologna

Depan:
Simone Zaza (7), 25 tahun, klub: Juventus
Graziano Pellè (9), 30 tahun, klub: Southampton
Ciro Immobile (11), 26 tahun, klub: Torino
Éder (17), 29 tahun, klub: Internazionale
Lorenzo Insigne (20), 25 tahun, klub: Napoli
Stephan El Shaarawy (22), 23 tahun, klub: Roma

:
SPANYOL:
Pelatih: Vincente Del Bosque

Penjaga gawang:
Iker Casillas (1), 35 tahun, klub: Porto
David de Gea (13), 25 tahun, klub: Manchester United
Sergio Rico (23), 22 tahun, klub: Sevilla

Belakang:
César Azpilicueta (2), 26 tahun, klub: Chelsea
Gerard Piqué (3), 29 tahun, klub: Barcelona
Marc Bartra (4), 25 tahun, klub: Barcelona
Héctor Bellerín (12), 21 tahun, klub: Arsenal
Sergio Ramos (15), 30 tahun, klub: Real Madrid
Juanfran (16), 31 tahun, klub: Atlético Madrid
Mikel San José (17), 27 tahun, klub: Athletic Bilbao
Jordi Alba (18), 27 tahun, klub: Barcelona

Tengah:
Sergio Busquets (5), 27 tahun, klub: Barcelona
Andrés Iniesta (6), 32 tahun, klub: Barcelona
Koke (8), 24 tahu, klub: Atlético Madrid
Cesc Fàbregas (10), 29 tahun, klub: Chelsea
Thiago Alcántara (14), 25 tahun, klub: Bayern Muenchen
Bruno Soriano (19), 32 tahun, klub: Villarreal
David Silva (21), 30 tahun, klub: Manchester City

Depan:
Álvaro Morata (7), 23 tahun, klub: Juventus
Lucas Vázquez (9), 24 tahun, klub: Real Madrid
Pedro Rodríguez, (11), 28 tahun, klub: Chelsea
Aritz Aduriz (20), 35 tahun, klub: Athletic Bilbao

Nolito (22), 29 tahun, klub: Celta Vigo

Pertandingan Babak 16 Besar: Hungaria vs Belgia

Senin, 27 Juni, 2016

Hungaria 0 – 4 Belgia
Toby Alderweireld 10’, Michy Batshuayi 78’, Eden Hazard 80’, Yannick Carrasco 91’

Hungaria: Király; Guzmics, Juhász (Böde, 80), Kádár, Lang, Pintér (Nikolić, 75); Nagy, Lovrencsics ; Gera (Elek, 45), Szalai, Dzsudzsák
Belgia: Courtois; Vermaelen, Alderweireld, Vertonghen, Meunier; De Bruyne, Witsel, Nainggolan, Hazard (Fellaini, 81’); Romelu Lukaku (Batshuayi, 76’), Mertens (Carrasco, 70’)

Setelah rentetan pertandingan yang alot dan penuh drama pada pertandingan-pertandingan di hari pertama babak 16 besar, ketiga pertandingan di hari ke dua menampilkan kemenangan demi kemenangan mutlak. Setelah Prancis menang 2 – 1 atas Irlandia dan Jerman membantai Slowakia 3 – 0, giliran Belgia yang menundukkan lawannya tanpa ampun.

Gol pertama bagi Belgia dicetak pada menit ke-10 melalui sundulan Toby Alderweireld menyambut umpan Kevin De Bruyne. Setelah terjadinya gol pertama, pertandingan berjalan tanpa gol sampai akhir babak pertama.

Sejak di babak pertama sampai pertengahan babak ke dua, kedua tim memiliki penguasaan bola yang tidak jauh berbeda. Bahkan Hungaria sebenarnya sedikit lebih menguasai bola. Namun tidak ada peluang yang membuahkan gol sampai pertengahan babak ke dua. Sampai 20 menit pertama babak ke dua, masih terlihat seolah pertandingan akan berakhir dengan skor 1 - 0, atau malah Hungaria bisa menyusul menjadi 1 - 1.

Namun, di menit ke-76, Marc Wilmots memasukkan Michy Batshuayi menggantikan Romelu Lukaku. Masuknya Batshuayi itu kembali menghidupkan serangan Belgia. Di menit ke-78, gol Batshuayi menambah keunggulan Belgia menjadi 2 - 0.

Gol itu mengawali pembantaian atas Hungaria. Hanya berselang 2 menit kemudian, Belgia kembali menambah keunggulannya melalui gol Eden Hazard. Sepertinya ketinggalan tiga gol membuat Hungaria patah semangat. Menjelang pertandingan berakhir, Yannick Carrasco, yang masuk di pertengahan babak ke dua menggantikan Dries Mertens, melengkapi keunggulan Belgia menjadi 4 - 0.

Kemenangan 4 – 0 ini melempar Belgia ke peringkat satu dalam daftar tim pencetak gol terbanyak, dengan 8 gol, dan juga melempar Hungaria ke daftar paling banyak kebobolan, juga dengan 8 gol.

Daftar pencetak gol:
3 – Gareth Bale (Wales), Alvaro Morata (Spanyol), Antoine Griezmann (Prancis)
2 – Dimitri Payet (Prancis), Romelu Lukaku (Belgia), Ivan Perisic (Kroasia), Nani, Cristiano Ronaldo (Portugal), Balazs Dzsudzsak (Hungaria), Jakub Blaszczykowski (Polandia), Robbie Brady (Irlandia), Mario Gomez (Jerman)
1 – Olivier Giroud (Prancis), Nicolai Stanciu, Bogdan Stancu (Rumania), Fabian Schar, Admir Mehmedi, Xherdan Shaqiri (Swiss), Hal Robson-Kanu, Aaron Ramsey, Neil Taylor (Wales), Ondrej Duda, Vladimir Weiss, Marek Hamsik (Slowakia), Eric Dier, James Vardy, Daniel Sturridge (Inggris), Vasili Berezutski, Denis Glushakov (Russia), Luka Modric, Ivan Rakitic, Nikola Kalinic (Kroasia), Arkadiusz Milik (Polandia), Shkodran Mustafi, Bastian Schweinsteiger, Jerome Boateng, Julian Draxler (Jerman), Gerrard Pique, Nolito (Spanyol), Wes Hoolahan (Irlandia), Emanuele Giaccherini, Graziano Pelle, Eder (Italia), Adam Szalai, Zoltan Stieber, Zoltan Gera (Hungaria), Birkir Bjarnason, Gylfi Sigurdsson, Jon Dadi Bodvarsson, Arnor Traustason (Islandia), Gareth McAuley, Niall McGinn (Irlandia Utara), Milan Skoda, Tomas Necid (Rep. Ceko), Axel Witsel, Radja Nainggolan, Toby Alderweireld, Michy Batshuayi, Eden Hazard, Yannick Carrasco (Belgia), Armando Sadiku (Albania), Burak Yilmaz, Ozan Tufan (Turki), Alessandro Schopf (Austria), Ricardo Quaresma (Portugal)

Daftar negara pencetak gol:
8 – Belgia
7 – Wales
6 – Hungaria, Prancis, Jerman
5 – Kroasia, Spanyol, Portugal
4 – Islandia
3 – Inggris, Slowakia, Italia, Polandia, Swiss, Irlandia
2 – Rumania, Russia, Irlandia Utara, Turki, Rep. Ceko
1 – Albania, Swedia, Austria
0 – Ukraina

Jumlah kemasukan gol:
0 – Jerman
1 – Italia, Polandia
2 – Inggris, Spanyol, Belgia, Swiss, Prancis
3 – Albania, Wales, Islandia, Swedia, Irlandia Utara
4 – Rumania, Turki, Portugal, Austria, Kroasia
5 – Ukraina, Rep. Ceko
6 – Russia, Irlandia, Slowakia

8 – Hungaria

Sunday, June 26, 2016

Babak 16 Besar: Hungaria vs Belgia

Senin, 27 Juni, 2016

Juara Grup F, Hungaria, akan berhadapan dengan runners-up Grup E, Belgia.

Hungaria menjadi juara grup karena perbedaan selisih dan jumlah gol dengan runners-up Grup F, Islandia. Keduanya sama-sama tidak pernah kalah, main imbang saat saling berhadapan, sama-sama menahan imbang Portugal, dan sama-sama mengalahkan Austria. Baik Hungaria maupun Islandia sama-sama lolos dengan perolehan 5 poin.

Sementara, Belgia menjadi runners-up Grup E, juga dengan perolehan poin yang sama dengan juara grup, Italia, yaitu 6 poin. Belgia menjadi runners-up karena kalah saat berhadapan dengan Italia. Namun mereka hanya kalah dari Italia. Mereka tampil sangat meyakinkan saat menghadapi Irlandia maupun Swedia.

Belgia memiliki lebih banyak pemain bintang, dan sudah membuktikan timnya mampu lolos dari grup neraka. Sejauh ini Belgia telah mencetak 4 gol dan baru kebobolan 2 gol. Hungaria sudah kebobolan 4 gol. Tiga di antaranya mereka terima di pertandingan melawan Portugal. Namun, jumlah gol mereka pun lebih banyak dari Belgia, yaitu 6 gol, tiga di antaranya mereka cetak ke gawang Portugal.

Hungaria memang tampil sangat memukau saat berhadapan dengan Portugal. Kalau mereka mampu konsisten mempertahankan kualitas permainan yang sama, kemungkinan besar mereka bisa mengalahkan Belgia. Balazs Dzsudzsak akan menjadi pemain yang wajib diwaspadai barisan belakang Belgia.

HUNGARIA:
Pelatih: Bernd Storck

Penjaga gawang:
Gábor Király (1), 40 tahun, klub: Haladás
Dénes Dibusz (12), 25 tahun, klub: Ferencváros
Péter Gulácsi (22), 26 tahun, klub: Leipzig

Belakang:
Ádám Lang (2), 23 tahun, klub: Videoton
Mihály Korhut (3), 27 tahun, klub: Debrecen
Tamás Kádár (4), 26 tahun, klub: Lech
Attila Fiola (5), 26 tahun, klub: Puskás Akadémia
Ádám Pintér (16), 28 tahun, klub: Ferencváros
Richárd Guzmics (20), 29 tahun, klub: Wisła
Barnabás Bese (21), 22 tahun, klub: MTK
Roland Juhász (23), 33 tahun, klub: Videoton

Tengah:
Ákos Elek (6), 27 tahun, klub: Diósgyőr
László Kleinheisler (15), 22 tahun, klub: Werder Bremen
Gergő Lovrencsics (14), 27 tahun, klub: Lech
Ádám Nagy (8), 21 tahun, klub: Ferencváros
Zoltán Stieber (18), 27 tahun, klub: Nürnberg

Depan:
Dániel Böde (13), 29 tahun, klub: Ferencváros
Balázs Dzsudzsák (7), 29 tahun, klub: Bursaspor
Zoltán Gera (10), 37 tahun, klub: Ferencváros
Krisztián Németh (11), 27 tahun, klub: Al-Gharafa
Nemanja Nikolić (17), 28 tahun, klub: Legia
Tamás Priskin (19), 29 tahun, klub: Slovan Bratislava
Ádám Szalai (9), 28 tahun, klub: Hannover

:
BELGIA
Pelatih: Marc Wilmots

Penjaga gawang:
Thibaut Courtois (1), 24 tahun, klub: Chelsea
Simon Mignolet (12), 27 tahun, klub: Liverpool
Jean-François Gillet (13), 37 tahun, klub: Mechelen

Belakang:
Toby Alderweireld (2), 27 tahun, klub: Tottenham
Thomas Vermaelen (3), 30 tahun, klub: Barcelona
Jan Vertonghen (5), 29 tahun, klub: Tottenham
Jason Denayer (15), 21 tahun, klub: Galatasaray
Thomas Meunier (16), 24 tahun, klub: Club Brugge
Christian Kabasele (18), 25 tahun, klub: Genk
Jordan Lukaku (21), 21 tahun, klub: Oostende
Laurent Ciman (23), 30 tahun, klub: Montreal

Tengah:
Radja Nainggolan (4), 28 tahun, klub: Roma
Axel Witsel (6), 27 tahun, klub: Zenit
Kevin De Bruyne (7), 25 tahun, klub: Manchester City
Marouane Fellaini (8), 28 tahun, klub: Manchester United
Eden Hazard (10), 25 tahun, klub: Chelsea
Yannick Carrasco (11), 22 tahun, klub: Atlético Madrid
Mousa Dembélé (19), 28 tahun, klub: Tottenham

Depan:
Romelu Lukaku (9), 23 tahun, klub: Everton
Dries Mertens (14), 29 tahun, klub: Napoli
Divock Origi (17), 21 tahun, klub: Liverpool
Christian Benteke (20), 25 tahun, klub: Liverpool
Michy Batshuayi (22), 22 tahun, klub: Marseille

Pertandingan Babak 16 Besar: Jerman vs Slowakia

Senin, 27 Juni, 2016

Jerman 3 – 0 Slowakia
Jerome Boateng 8’, Mario Gomes 43’, Julian Draxler 63’

Jerman: Neuer; Hummels, Boateng (Höwedes, 72’), Hector, Kimmich; Kroos, Khedira (Schweinsteiger, 76’), Draxler (Podolski, 72’), Özil; Müller, Gomez
Slowakia: Kozáčik; Ďurica, Škrtel, Gyömber (Saláta, 84’), Pekarík, Škriniar; Hamšík, Hrošovský, Weiss (Greguš, 45’), Kucka; Ďuriš (Šesták, 64’)

Seperti yang sudah diperkirakan, Jerman menang atas Slowakia dan melaju ke babak perempat final. Jerman menggulung Slowakia dengan tiga gol tanpa balas. Gol pertama bagi Jerman dicetak oleh Jerome Boateng di menit ke-8. Gol itu berawal dari sebuah tendangan pojok, yang langsung disambut tendangan kencang Boateng yang bersarang di pojok bawah kiri gawang.
Lima menit kemudian, Jerman mendapatkan kesempatan untuk memperbesar keunggulannya menjadi 2 – 0, sewaktu Martin Škrtel melanggar Mario Gomes di kotak penalty. Wasit mengganjar Škrtel dengan kartu kuning, sekaligus memberi hadiah penalty pada Jerman. Namun tendangan penalty itu gagal dieksekusi oleh Mesut Özil dan berhasil ditepis oleh Matúš Kozáčik.
Toh akhirnya Jerman tetap menambah keunggulan mereka. Babak pertama hampir berakhir ketika Mario Gomes mencetak gol di menit ke-43 melalui tendangan jarak jauh. Gol itu menutup babak pertama dengan skor 2 – 0 untuk keunggulan Jerman.
Di babak ke dua, Jerman kembali memperbesar keunggulan mereka, kali ini melalui gol Julian Draxler. Jerman pun melangkah mulus ke babak perempat final. Tantangan berikutnya bagi Jerman adalah menghadapi entah Spanyol ataupun Italia. Keduanya bisa sama-sama menyulitkan langkah Jerman untuk melaju ke semi final.

Daftar pencetak gol:
3 – Gareth Bale (Wales), Alvaro Morata (Spanyol), Antoine Griezmann (Prancis)
2 – Dimitri Payet (Prancis), Romelu Lukaku (Belgia), Ivan Perisic (Kroasia), Nani, Cristiano Ronaldo (Portugal), Balazs Dzsudzsak (Hungaria), Jakub Blaszczykowski (Polandia), Robbie Brady (Irlandia), Mario Gomez (Jerman)
1 – Olivier Giroud (Prancis), Nicolai Stanciu, Bogdan Stancu (Rumania), Fabian Schar, Admir Mehmedi, Xherdan Shaqiri (Swiss), Hal Robson-Kanu, Aaron Ramsey, Neil Taylor (Wales), Ondrej Duda, Vladimir Weiss, Marek Hamsik (Slowakia), Eric Dier, James Vardy, Daniel Sturridge (Inggris), Vasili Berezutski, Denis Glushakov (Russia), Luka Modric, Ivan Rakitic, Nikola Kalinic (Kroasia), Arkadiusz Milik (Polandia), Shkodran Mustafi, Bastian Schweinsteiger, Jerome Boateng, Julian Draxler (Jerman), Gerrard Pique, Nolito (Spanyol), Wes Hoolahan (Irlandia), Emanuele Giaccherini, Graziano Pelle, Eder (Italia), Adam Szalai, Zoltan Stieber, Zoltan Gera (Hungaria), Birkir Bjarnason, Gylfi Sigurdsson, Jon Dadi Bodvarsson, Arnor Traustason (Islandia), Gareth McAuley, Niall McGinn (Irlandia Utara), Milan Skoda, Tomas Necid (Rep. Ceko), Axel Witsel, Radja Nainggolan (Belgia), Armando Sadiku (Albania), Burak Yilmaz, Ozan Tufan (Turki), Alessandro Schopf (Austria), Ricardo Quaresma (Portugal)

Daftar negara pencetak gol:
7 – Wales
6 – Hungaria, Prancis, Jerman
5 – Kroasia, Spanyol, Portugal
4 – Islandia, Belgia
3 – Inggris, Slowakia, Italia, Polandia, Swiss, Irlandia
2 – Rumania, Russia, Irlandia Utara, Turki, Rep. Ceko
1 – Albania, Swedia, Austria
0 – Ukraina

Jumlah kemasukan gol:
0 – Jerman
1 – Italia, Polandia
2 – Inggris, Spanyol, Belgia, Swiss, Prancis
3 – Albania, Wales, Islandia, Swedia, Irlandia Utara
4 – Rumania, Turki, Hungaria, Portugal, Austria, Kroasia
5 – Ukraina, Rep. Ceko
6 – Russia, Irlandia, Slowakia

Pertandingan Babak 16 Besar: Prancis vs Irlandia

Minggu, 26 Juni, 2016

Prancis 2 – 1 Irlandia
Antoine Griezmann 58’, 62’ – Robbie Brady (p) 3’

Prancis: Lloris; Koscielny, Rami, Evra, Sagna; Kanté (Coman 45’, Sissoko 93’), Pogba, Matuidi, Payet; Giroud (Gignac, 73’), Griezmann
Irlandia: Randolph; Keogh, Duffy (kartu merah, 66’), Ward, Coleman; McCarthy (Hoolahan, 71’), Brady, Hendrick, McClean (O’Shea, 68’); Murphy (Walters, 65’), Long

Pertandingan baru berjalan dua menit, Irlandia sudah unggul lebih dulu melalui hadiah penalty yang sukses dieksekusi Robbie Brady. Walaupun setelah itu Prancis lebih banyak menyerang, skor 1 - 0 itu bertahan hingga akhir babak pertama.

Di babak ke dua, akhirnya Prancis menyamakan kedudukan melalui gol Antoine Griezmann di menit ke-58. Griezmann, yang menerima umpan silang dari Bacary Sagna, langsung menyambut umpan itu dengan sundulan kencang yang bersarang di gawang Darren Randolph. Kedudukan imbang 1 - 1.

Tiga menit kemudian, Prancis sudah kembali mencetak gol, lagi-lagi melalui Griezmann yang menyambut umpan Olivier Giroud. Kedudukan 2 - 1 untuk keunggulan Prancis.

Tidak sampai lima menit kemudian, terjadi pelanggaran keras yang dilakukan oleh pemain belakang Irlandia, Shane Duffy, yang membuatnya mendapatkan kartu merah. Irlandia pun harus bermain hanya dengan 10 pemain sejak menit ke-67.

Kehilangan satu pemain bertahan, Martin O’Neill menambal barisan pertahanannya dengan menggantikan James McClean dengan John O’Shea. Sepanjang sisa pertandingan Irlandia berhasil mempertahankan gawang mereka dari tambahan gol bagi Prancis. Namun sayangnya mereka pun tidak berhasil menambah gol ke gawang Prancis.

Skor akhir 2 - 1 untuk kemenangan Prancis. Irlandia akhirnya harus tersingkir. Prancis memang pantas lolos ke perempat final. Mereka akan berhadapan dengan pemenang pertandingan antara Inggris dan Islandia.

Daftar pencetak gol:
3 – Gareth Bale (Wales), Alvaro Morata (Spanyol), Antoine Griezmann (Prancis)
2 – Dimitri Payet (Prancis), Romelu Lukaku (Belgia), Ivan Perisic (Kroasia), Nani, Cristiano Ronaldo (Portugal), Balazs Dzsudzsak (Hungaria), Jakub Blaszczykowski (Polandia), Robbie Brady (Irlandia)
1 – Olivier Giroud (Prancis), Nicolai Stanciu, Bogdan Stancu (Rumania), Fabian Schar, Admir Mehmedi, Xherdan Shaqiri (Swiss), Hal Robson-Kanu, Aaron Ramsey, Neil Taylor (Wales), Ondrej Duda, Vladimir Weiss, Marek Hamsik (Slowakia), Eric Dier, James Vardy, Daniel Sturridge (Inggris), Vasili Berezutski, Denis Glushakov (Russia), Luka Modric, Ivan Rakitic, Nikola Kalinic (Kroasia), Arkadiusz Milik (Polandia), Shkodran Mustafi, Bastian Schweinsteiger, Mario Gomez (Jerman), Gerrard Pique, Nolito (Spanyol), Wes Hoolahan (Irlandia), Emanuele Giaccherini, Graziano Pelle, Eder (Italia), Adam Szalai, Zoltan Stieber, Zoltan Gera (Hungaria), Birkir Bjarnason, Gylfi Sigurdsson, Jon Dadi Bodvarsson, Arnor Traustason (Islandia), Gareth McAuley, Niall McGinn (Irlandia Utara), Milan Skoda, Tomas Necid (Rep. Ceko), Axel Witsel, Radja Nainggolan (Belgia), Armando Sadiku (Albania), Burak Yilmaz, Ozan Tufan (Turki), Alessandro Schopf (Austria), Ricardo Quaresma (Portugal)

Daftar negara pencetak gol:
7 – Wales
6 – Hungaria, Prancis
5 – Kroasia, Spanyol, Portugal
4 – Islandia, Belgia
3 – Inggris, Slowakia, Jerman, Italia, Polandia, Swiss, Irlandia
2 – Rumania, Russia, Irlandia Utara, Turki, Rep. Ceko
1 – Albania, Swedia, Austria
0 – Ukraina

Jumlah kemasukan gol:
0 – Jerman
1 – Italia, Polandia
2 – Inggris, Spanyol, Belgia, Swiss, Prancis
3 – Albania, Wales, Slowakia, Islandia, Swedia, Irlandia Utara
4 – Rumania, Turki, Hungaria, Portugal, Austria, Kroasia
5 – Ukraina, Rep. Ceko
6 – Russia, Irlandia

Tengah:
Sergio Busquets (5), 27 tahun, klub: Barcelona
Andrés Iniesta (6), 32 tahun, klub: Barcelona
Koke (8), 24 tahu, klub: Atlético Madrid
Cesc Fàbregas (10), 29 tahun, klub: Chelsea
Thiago Alcántara (14), 25 tahun, klub: Bayern Muenchen
Bruno Soriano (19), 32 tahun, klub: Villarreal
David Silva (21), 30 tahun, klub: Manchester City

Depan:
Álvaro Morata (7), 23 tahun, klub: Juventus
Lucas Vázquez (9), 24 tahun, klub: Real Madrid
Pedro Rodríguez, (11), 28 tahun, klub: Chelsea
Aritz Aduriz (20), 35 tahun, klub: Athletic Bilbao

Nolito (22), 29 tahun, klub: Celta Vigo

Babak 16 Besar: Jerman vs Slowakia

Minggu, 26 Juni, 2016

JERMAN vs SLOWAKIA

Jerman, sebagai salah satu tim terkuat dunia, menjadi kandidat juara di Piala Eropa 2016 ini. Mengawali babak penyisihan dengan menekuk Ukraina 2 - 0, Jerman hanya sempat ditahan imbang oleh Polandia, sebelum akhirnya kembali meraih poin penuh setelah mengalahkan Irlandia Utara 1 - 0 di pertandingan ke tiga. Polandia yang mengantungi jumlah poin yang sama, 7 poin, berada di posisi runners-up hanya karena perbedaan 1 gol.

Slowakia adalah tim posisi tiga pertama, sekaligus terbaik, yang memastikan diri lolos ke babak 16 besar. Slowakia sempat menjadi juru kunci saat dikalahkan Wales di pertandingan pertama, sementara Inggris bermain imbang melawan Russia. Slowakia berada di posisi tiga Grup B setelah mengalahkan Russia 2 - 1. Di pertandingan terakhir, mereka bermain imbang tanpa gol melawan Inggris.

Tentu Jerman akan menjadi lawan yang sangat berat bagi Slowakia. Mungkin hampir semua orang yakin bahwa Jerman akan mengalahkan Slowakia dengan mudahnya. Kita tunggu saja. Apakah pertandingan ke empat babak 16 besar ini akan dimenangkan Jerman dengan mudah? Atau mungkinkah Slowakia memberi kejutan?

JERMAN:
Pelatih: Joachim Löw

Penjaga gawang:
Manuel Neuer (1), 30 tahun, klub: Bayern Muenchen
Bernd Leno (12), 24 tahun, klub: Bayer Leverkusen
Marc-André ter Stegen (22), 24 tahun, klub: Barcelona

Belakang:
Shkodran Mustafi (2), 24 tahun, klub: Valencia
Jonas Hector (3), 26 tahun, klub: Köln
Benedikt Höwedes (4), 28 tahun, klub: Schalke
Mats Hummels (5), 27 tahun, klub: Dortmund
Jonathan Tah (16), 20 tahun, klub: Bayer Leverkusen
Jérôme Boateng (17), 27 tahun, Bayern Muenchen
Joshua Kimmich (21), 21 tahun, klub: Bayern Muenchen

Tengah:
Sami Khedira (6), 29 tahun, klub: Juventus
Bastian Schweinsteiger (7), 31 tahun, klub: Manchester United
Mesut Özil (8), 27 tahun, klub: Arsenal
André Schürrle (9), 25 tahun, klub: Wolfsburg
Julian Draxler (11), 22 tahun, klub: Wolfsburg
Emre Can (14), 22 tahun, klub: Liverpool
Julian Weigl (15), 20 tahun, klub: Dortmund
Toni Kroos (18), 26 tahun, klub: Real Madrid
Mario Götze (19), 24 tahun, klub: Bayern Muenchen
Leroy Sané (20), 20 tahun, klub: Schalke

Depan:
Lukas Podolski (10), 31 tahun, klub: Galatasaray
Thomas Müller (13), 26 tahun, klub: Bayern Muenchen
Mario Gomez (23), 30 tahun, klub: Beşiktaş

:
SLOWAKIA:
Pelatih: Ján Kozák

Penjaga gawang:
Ján Mucha (1), 33 tahun, klub: Slovan Bratislava
Ján Novota (12), 32 tahun, klub: Rapid Wien
Matúš Kozáčik (23), 32 tahun, klub: Plzeň

Belakang:
Peter Pekarík (2),29 tahun, klub: Hertha Berlin
Martin Škrtel (3), 31 tahun, klub: Liverpool
Ján Ďurica (4), 34 tahun, klub: Lokomotiv Moskva
Norbert Gyömber (5), 23 tahun, klub: Roma
Milan Škriniar (14), 21 tahun, klub: Sampdoria
Tomáš Hubočan (15), 30 tahun, klub: Dinamo Moskva
Kornel Saláta (16),31 tahun, klub: Slovan Bratislava
Dušan Švento (18), 30 tahun, klub: Köln   

Tengah:
Ján Greguš (6), 25 tahun, klub: Jablonec
Vladimír Weiss (7), 26 tahun, klub: Al-Gharafa
Ondrej Duda (8), 21 tahun, klub: Legia
Miroslav Stoch (10), 26 tahun, klub: Bursapor
Patrik Hrošovský (13), 24 tahun, klub: Plzeň
Marek Hamšík (17), 28 tahun, klub: Napoli
Juraj Kucka (19), 29 tahun, klub: Milan
Róbert Mak (20), 25 tahun, klub: PAOK
Viktor Pečovský (22), 33 tahun, klub: Žilina

Depan:
Stanislav Šesták (9), 33 tahun, klub: Ferencváros
Adam Nemec (11), 30 tahun, klub: Willem II

Michal Ďuriš (21), 28 tahun, klub: Plzeň

Babak 16 Besar: Prancis vs Irlandia

Minggu, 26 Juni, 2016

PRANCIS vs IRLANDIA

Juara Grup A, sekaligus tuan rumah, Prancis, menjadi salah satu tim unggulan pada Piala Eropa 2016 ini. Tampil meyakinkan di babak penyisihan grup, Prancis mengalahkan Rumania dengan skor 2 – 1, dan mengalahkan Albania dengan dua gol tanpa balas. Meski di pertandingan akhir ditahan imbang tanpa gol oleh Swiss, Prancis tetap lolos sebagai juara grup dengan perolehan 7 poin.

Sementara, Irlandia bagaikan lolos dari lubang jarum dari babak penyisihan. Irlandia memang berada di grup yang bisa dibilang grup neraka, yaitu Grup E, bersama Italia, Belgia, dan Swedia. Irlandia sendiri bukan tim lemah. Di pertandingan pertama, mereka bermain imbang melawan Swedia. Gol bunuh diri dari pemain belakang Irlandia, Ciaran Clark lah yang membantu Ibra dkk menyamakan kedudukan menjadi 1 – 1.

Di pertandingan ke dua, Irlandia berhadapan dengan Belgia. Meski sempat menyamakan kedudukan, namun akhirnya Irlandia harus kalah 1 – 2, sehingga mengancam peluang mereka untuk lolos ke 16 besar. Tapi di pertandingan terakhir, Irlandia mampu mengalahkan tim unggulan di Grup E, Italia, dengan skor tipis 1 – 0, sehingga mereka masih bisa lolos sebagai salah satu dari empat posisi tiga terbaik. Italia sendiri menurunkan pemain lapis duanya pada pertandingan itu, karena hasil pertandingan itu sama sekali tidak mempengaruhi posisi Italia sebagai juara grup.

Dari sisi usia, pemain-pemain Irlandia sudah cukup berumur, dibandingkan pemain-pemain Prancis. Rata-rata usia pemain Irlandia sudah di atas 29 tahun. Pemain muda di bawah itu bisa dihitung dengan jari. Sementara, Prancis cukup sukses dalam meregenerasi tim nasional mereka. Pemain-pemain muda justru menjadi tonggak-tonggak utama di tim mereka, walaupun masih ada beberapa pemain yang sudah cukup berumur, seperti Patrice Evra, Bacary Sagna, dan Adil Rami. Bisa jadi, perbedaan umur itu membuat Prancis lebih lincah.

Secara skill pun, Prancis dipenuhi bintang-bintang yang menjadi andalan di klub masing-masing di Liga Spanyol, Inggris, dan Italia. Bukan skill individu saja, selama babak penyisihan grup, Prancis telah menunjukkan kerja tim yang kompak. Sementara Irlandia cenderung main aman dari satu pertandingan ke pertandingan lainnya.

Semoga pertandingan ke empat di 16 besar ini tidak harus diakhiri perpanjangan waktu dan adu penalty.

PRANCIS:
Pelatih: Didier Deschamps

Penjaga gawang:
Hugo Lloris (1), 29 tahun, klub: Tottenham
Steve Mandanda (16), 31 tahun, klub: Marseille
Benoît Costil (23), 28 tahun, klub: Rennes

Belakang:
Christophe Jallet (2), 32 tahun, klub: Lyon
Patrice Evra (3), 35 tahun, klub: Juventus
Adil Rami (4), 30 tahun, klub: Sevilla
Eliaquim Mangala (13), 25 tahun, klub: Manchester City
Lucas Digne (17), 22 tahun, klub: Roma
Bacary Sagna (19), 33 tahun, klub: Manchester City
Laurent Koscielny (21), 30 tahun, klub: Arsenal
Samuel Umtiti (22), 22 tahun, klub: Lyon

Tengah:
N'Golo Kanté (5), 25 tahun, klub: Leicester
Yohan Cabaye (6), 30 tahun, klub: Crystal Palace
Dimitri Payet (8), 29 tahun, klub: West Ham
Morgan Schneiderlin (12), 26 tahun, klub: Manchester United
Blaise Matuidi (14), 29 tahun, klub: PSG
Paul Pogba (15), 23 tahun, klub: Juventus
Moussa Sissoko (18), 26 tahun, klub: Newcastle
Kingsley Coman (20), 20 tahun, klub: Bayern

Depan:
Antoine Griezmann (7), 25 tahun, klub: Atletico Madrid
Olivier Giroud (9), 29 tahun, klub: Arsenal
André-Pierre Gignac (10), 30 tahun, klub: Tigres
Anthony Martial (11), 20 tahun, klub: Manchester United

:
IRLANDIA:
Pelatih: Martin O’Neill

Penjaga gawang:
Keiren Westwood (1), 31 tahun, klub: Sheffield Wednesday
Shay Given (16), 40 tahun, klub: Stoke City
Darren Randolph (23), 29 tahun, klub: West Ham

Belakang:
Seamus Coleman (2), 27 tahun, klub: Everton
Ciaran Clark (3), 26 tahun, klub: Aston Villa
John O'Shea (4), 35 tahun, klub: Sunderland
Richard Keogh (5), 29 tahun, klub: Derby County
Shane Duffy (12), 24 tahun, klub: Blackburn Rovers
Cyrus Christie (15), 23 tahun, klub: Derby County
Stephen Ward (17), 30 tahun, klub: Burnley

Tengah:
Glenn Whelan (6), 32 tahun, klub: Stoke City
Aiden McGeady (7), 30 tahun, klub: Sheffield Wednesday
James McCarthy (8), 25 tahun, klub: Everton
James McClean (11), 27 tahun, klub: West Brom
Jeff Hendrick (13), 24 tahun, klub: Derby County
David Meyler (18), 27 tahun, klub: Hull City
Robbie Brady (19), 24 tahun, klub: Norwich City
Wes Hoolahan (20), 34 tahun, klub: Norwich City
Stephen Quinn (22), 30 tahun, klub: Reading

Depan:
Shane Long (9), 29 tahun, klub: Southampton
Robbie Keane (10), 35 tahun, klub: LA Galaxy
Jon Walters (14), 32 tahun, klub: Stoke City
Daryl Murphy (21), 33 tahun, klub: Ipswich

Saturday, June 25, 2016

Pertandingan Babak 16 Besar: Kroasia vs Portugal

Minggu, 26 June 2016

Kroasia 0 – 1 Portugal
Quaresma 117’

Kroasia: Subašić; Vida, Corluka (Kramaric, 120’), Strinić, Srna; Rakitić (Pjaca, 110’), Badelj, Modrić; Mandžukić (Kalinić, 88’), Ivan Perišić
Portugal: Rui Patricio; Fonte, Pepe, Guerreiro, Cédric; William, Adrien S (Danilo, 108’), André Gomes (R. Sanches, 50’), J. Mário (Quaresma, 87’); Cristiano Ronaldo, Nani

Portugal lolos dari lubang jarum!

Meski harus berusaha mati-matian, akhirnya Portugal berhasil melaju ke babak perempat final, setelah menang tipis atas Kroasia di babak 16 besar.

Portugal, yang lolos sebagai salah satu dari empat tim posisi tiga terbaik, tetap lebih diunggulkan, walaupun lawannya adalah Kroasia, yang lolos sebagai juara Grup D dengan mengalahkan tim unggulan lainnya, Spanyol.

Kemenangan atas Spanyol itu tentu membuat anak-anak asuhan Ante Čačić percaya diri saat menghadapi Portugal.

Kedua tim sebenarnya bermain imbang dan saling menyerang dalam porsi yang sama. Di menit ke-25, Pepe menyambut umpan dari Guerreiro dengan sebuah sundulan, yang masih terlalu tinggi di atas mistar gawang. Lima menit kemudian, giliran Ivan Perišić yang gagal memanfaatkan umpan Milan Badelj.

Setengah jam pertandingan berjalan, Kroasia kembali mendapatkan peluang melalui tendangan pojok. Namun peluang itu gagal dimanfaatkan, setelah sundulan Mario Mandžukić meleset dari gawang. Sampai babak pertama berakhir, kedudukan masih imbang tanpa gol.

Di babak ke dua, peluang semakin banyak terjadi, terutama bagi Kroasia. Namun sayangnya, semua peluang itu masih gagal dimanfaatkan oleh pemain Kroasia maupun Portugal. Masih buntu menjelang akhir babak ke dua, Ante Čačić pun memasukkan Nikola Kalinić, pencetak gol pertama bagi Kroasia, saat berhadapan dengan Spanyol. Sementara, Fernando Santos menambah lini depannya dengan memasukkan Ricardo Quaresma menggantikan João Mário. Masuknya Quaresma terbukti mempertajam serangan-serangan Portugal. Namun, di akhir babak ke dua pun, kedudukan masih saja imbang tanpa gol.

Pertandingan dilanjutkan dengan babak perpanjangan waktu. Ini menjadi pertandingan ke dua di babak 16 besar, yang memasukki babak perpanjangan waktu.

Kedua tim masih sama-sama buntu di 15 menit pertama babak perpanjangan waktu. Para pemain dari kedua tim mulai tampak kelelahan setelah bermain selama lebih dari 105 menit. Di babak ke dua perpanjangan waktu, baik Portugal maupun Kroasia mengerahkan segala usaha untuk bisa memenangkan pertandingan tanpa adu penalty. Giliran Ante Čačić yang menambah pasokan lini depannya dengan memasukkan Marko Pjaca menggantikan Ivan Rakitić.

Setelah masuknya Pjaca, serangan Kroasia menjadi lebih tajam dan lebih banyak melakukan serangan. Sempat terjadi beberapa peluang. Di menit ke-113, Domagoj Vida gagal memanfaatkan peluang saat sundulannya meleset tipis di atas gawang Portugal. Dua menit kemudian, Kroasia kembali mendapatkan peluang melalui umpan Kalinić, namun tendangan Ivan Perišić masih berhasil dihalau.

Memasuki menit-menit akhir babak ke dua perpanjangan waktu, baik Portugal maupun Kroasia semakin memusatkan perhatian mereka pada lini depan masing-masing. Kroasia membangun serangan yang begitu rapi dan berbahaya, mengerahkan semua pemainnya ke baris depan, dan mendapatkan peluang emas untuk mencetak gol melalui umpan yang sangat matang, namun bola bergulir begitu saja di depan gawang Portugal, tanpa ada satupun pemain Kroasia yang siap menyambut umpan matang itu.

Serangan itu segera dipatahkan oleh Portugal, yang langsung melancarkan serangan balik yang begitu cepat. Terlalu asik menyerang, barisan pertahanan Kroasia pun kosong melompong. Tiga pemain bertahan Kroasia tidak mampu menghadapi gempuran Renato Sanches, Ronaldo, dan Quaresma. Setelah membawa bola sendirian, Sanches mengirimkan bola pada Ronaldo, yang langsung diumpankan di depan gawang Kroasia, dan Quaresma yang sudah berdiri persis di depan gawang, tinggal menyelesaikan saja umpan yang sudah begitu matang.

Gol bagi Portugal! Kedudukan 1 – 0 untuk keunggulan Portugal. Setelah kebuntuan selama hampir dua jam permainan, Portugal begitu bahagia dan lega dengan gol yang terjadi di menit-menit terakhir itu. Sementara Kroasia tentu kecewa, gagal memanfaatkan peluang yang begitu matang, justru kebobolan melalui serangan balik.

Namun gol itu tidak mematahkan semangat para pemain Kroasia. Menggunakan sisa tiga menit babak perpanjangan waktu, ditambah beberapa menit tambahan, mereka berusaha membalas ketinggalan dari Portugal. Sayangnya, sampai akhir pertandingan, Kroasia tidak berhasil juga membobol gawang Portugal. Mereka pun harus tersingkir secara terhormat dari Piala Eropa 2016.

Sementara Portugal lolos ke babak perempat final, dan akan berhadapan dengan Polandia pada tanggal 30 Juni, 2016 waktu setempat, atau sama dengan tanggal 1 Juli, 2016, jam 2 dini hari Waktu Indonesia Barat.

Daftar pencetak gol:
3 – Gareth Bale (Wales), Alvaro Morata (Spanyol)
2 – Dimitri Payet (Prancis), Romelu Lukaku (Belgia), Ivan Perisic (Kroasia) , Nani, Cristiano Ronaldo (Portugal), Balazs Dzsudzsak (Hungaria), Jakub Blaszczykowski (Polandia)
1 – Olivier Giroud, Antoine Griezmann (Prancis), Nicolai Stanciu, Bogdan Stancu (Rumania), Fabian Schar, Admir Mehmedi, Xherdan Shaqiri (Swiss), Hal Robson-Kanu, Aaron Ramsey, Neil Taylor (Wales), Ondrej Duda, Vladimir Weiss, Marek Hamsik (Slowakia), Eric Dier, James Vardy, Daniel Sturridge (Inggris), Vasili Berezutski, Denis Glushakov (Russia), Luka Modric, Ivan Rakitic, Nikola Kalinic (Kroasia), Arkadiusz Milik (Polandia), Shkodran Mustafi, Bastian Schweinsteiger, Mario Gomez (Jerman), Gerrard Pique, Nolito (Spanyol), Wes Hoolahan, Robbie Brady (Irlandia), Emanuele Giaccherini, Graziano Pelle, Eder (Italia), Adam Szalai, Zoltan Stieber, Zoltan Gera (Hungaria), Birkir Bjarnason, Gylfi Sigurdsson, Jon Dadi Bodvarsson, Arnor Traustason (Islandia), Gareth McAuley, Niall McGinn (Irlandia Utara), Milan Skoda, Tomas Necid (Rep. Ceko), Axel Witsel, Radja Nainggolan (Belgia), Armando Sadiku (Albania), Burak Yilmaz, Ozan Tufan (Turki), Alessandro Schopf (Austria), Ricardo Quaresma (Portugal)

Daftar negara pencetak gol:
7 – Wales
6 – Hungaria
5 – Kroasia, Spanyol, Portugal
4 – Prancis, Islandia, Belgia
3 – Inggris, Slowakia, Jerman, Italia, Polandia, Swiss
2 – Rumania, Russia, Irlandia Utara, Turki, Rep. Ceko, Irlandia
1 – Albania, Swedia, Austria
0 – Ukraina

Jumlah kemasukan gol:
0 – Jerman
1 – Prancis, Italia, Polandia
2 – Inggris, Spanyol, Belgia, Swiss
3 – Albania, Wales, Slowakia, Islandia, Swedia, Irlandia Utara
4 – Rumania, Turki, Irlandia, Hungaria, Portugal, Austria, Kroasia
5 – Ukraina, Rep. Ceko
6 – Russia

Babak 16 Besar: Kroasia vs Portugal

KROASIA vs PORTUGAL

Cukup mengejutkan saat Kroasia, yang berada dalam satu grup yang sama dengan juara bertahan 2 Piala Eropa berturut-turut, Spanyol, bisa lolos ke babak 16 besar sebagai juara Grup D! Di pertandingan pertama, mereka mengalahkan Turki dengan skor tipis 1 - 0. Di pertandingan ke dua, mereka sempat gagal meraih poin penuh setelah ditahan imbang Rep Ceko 2 - 2, sementara Spanyol membantai Turki 3 - 0!

Namun, di pertandingan terakhir yang sangat menentukan, ternyata, secara mengejutkan, mereka mampu mengalahkan Spanyol dengan skor 2 - 1! Kroasia pun lolos sebagai juara grup dengan perolehan 7 poin, sementara Spanyol harus puas menjadi runners-up, dengan selisih hanya 1 poin di bawah Kroasia.

Sementara, Portugal, yang sangat diunggulkan karena nama-nama besar di dalamnya, terutama pemain terbaik dunia, Cristiano Ronaldo, justru terseok-seok di babak penyisihan. Setelah ditahan imbang dalam ketiga pertandingan di babak penyisihan grup, mereka hanya bisa lolos sebagai empat peringkat tiga terbaik, karena masih menang selisih gol dari tiga tim posisi tiga lainnya.

Tapi apakah lantas Portugal akan tersingkir di tangan Kroasia?

KROASIA:
Pelatih: Ante Čačić

Penjaga gawang:
Ivan Vargić (1), 29 tahun, klub: Rijeka
Lovre Kalinić (12), 26 tahun, klub: Hajduk Split
Danijel Subašić (23), 31 tahun, klub: Monaco

Belakang:
Šime Vrsaljko (2), 24 tahun, klub: Sassuolo
Ivan Strinić (3), 28 tahun, klub: Napoli
Vedran Ćorluka (5), 30 tahun, klub: Lokomotiv Moskva
Tin Jedvaj (6), 20 tahun: klub: Leverkusen
Darijo Srna (11), 34 tahun, klub: Shakhtar Donetsk
Gordon Schildenfeld (13), 31 tahun, klub: Dinamo Zagreb
Domagoj Vida (21), 27 tahun, klub: Dynamo Kyiv

Tengah:
Ivan Perišić (4), 27 tahun, klub: Internazionale
Ivan Rakitić (7), 28 tahun, klub: Barcelona
Mateo Kovačić (8), 22 tahun, klub: Real Madrid
Luka Modrić (10), 30 tahun, klub: Real Madrid
Marcelo Brozović (14), 23 tahun, klub: Internazionale
Marko Rog (15), 20 tahun, klub: Dinamo Zagreb
Ante Ćorić (18), 19 tahun, klub: Dinamo Zagreb
Milan Badelj (19), 27 tahun, klub: Fiorentina

Depan:
Andrej Kramarić (9), 25 tahun, klub: Hoffenheim
Nikola Kalinić (16), 28 tahun, klub: Fiorentina
Mario Mandžukić (17), 30 tahun, klub: Juventus
Marko Pjaca (20), 21 tahun, klub: Dinamo Zagreb
Duje Čop (22), 26 tahun, klub: Málaga

:
PORTUGAL:
Pelatih: Fernando Santos

Penjaga gawang:
Rui Patricio (1), 28 tahun, klub: Sporting CP
Anthony Lopes (12), 25 tahun, klub: Lyon
Eduardo (22), 33 tahun, klub: Dinamo Zagreb

Belakang:
Bruno Alves (2), 34 tahun, klub: Fenerbache
Pepe (3), 33 tahun, klub: Real Madrid
José Fonte (4), 32 tahun, klub: Southampton
Raphael Guerreiro (5), 22 tahun, klub: Lorient
Ricardo Carvalho (6), 38 tahun, klub: Monaco
Eliseu (19), 32 tahun, klub: Benfica
Cédric (21), 24 tahun, klub: Southampton

Tengah:
João Moutinho (8), 29 tahun, klub: Monaco
João Mário (10), 23 tahun, klub: Sporting CP
Vieirinha (11), 30 tahun, klub: Wolfsburg
Danilo (13), 24 tahun, klub: Porto
William Carvalho (14), 24 tahun, klub: Sporting CP
André Gomes (15), 22 tahun, klub: Valencia
Renato Sanches (16), 18 tahun, klub: Benfica
Rafa Silva (18), 23 tahun, klub: Braga
Adrien Silva (23), 27 tahun, klub: Sporting CP

Depan:
Cristiano Ronaldo (7), 31 tahun, klub: Real Madrid
Éder (9), 28 tahun, klub: LOSC
Nani (17), 29 tahun, klub: Fenerbahçe

Ricardo Quaresma (20), 32 tahun, klub:Beşiktaş